Lanal Tahuna Perketat Pengawasan di Perbatasan Laut Sangihe
News Tahuna– Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tahuna terus memperketat pengawasan di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, salah satu daerah terdepan di utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan negara, menegakkan hukum, dan mencegah terjadinya berbagai tindak kejahatan lintas batas di laut.
Komandan Lanal Tahuna, Letkol Laut (P) Hadi Subandi, menegaskan bahwa sebagai garda terdepan pertahanan maritim di kawasan perbatasan, pihaknya selalu menyiapkan berbagai taktik dan strategi operasi pengamanan laut. “Kami tidak bisa lengah. Luasnya wilayah laut Sangihe membuka peluang terjadinya pelanggaran hukum, khususnya melalui jalur-jalur tikus yang sering digunakan untuk penyelundupan,” ujarnya.
Sinergi Antarinstansi Penegak Hukum
Dalam melaksanakan pengawasan, Lanal Tahuna tidak bekerja sendiri. Berbagai instansi terkait turut dilibatkan, mulai dari kepolisian, Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Karantina Ikan, hingga Bea Cukai Sangihe. Kolaborasi ini menjadi kunci penting agar pengamanan laut berjalan efektif.
“Kami selalu berkordinasi dan bersinergi dengan aparat lainnya. Laut bukan hanya pintu masuk perdagangan, tapi juga rawan dimanfaatkan untuk tindak kejahatan lintas negara. Karena itu, kerja sama adalah hal mutlak,” kata Hadi Subandi.
Peran Aktif Masyarakat Pesisir
Selain menggandeng aparat penegak hukum, Lanal Tahuna juga mengajak masyarakat setempat berperan aktif dalam pengawasan. Nelayan dan warga pesisir yang sehari-hari beraktivitas di laut menjadi sumber informasi penting bagi aparat ketika terjadi hal-hal mencurigakan.
“Tanpa informasi masyarakat, pengawasan akan lebih sulit. Karena itu, kami membangun komunikasi yang baik dengan warga pesisir, agar setiap indikasi penyelundupan, perdagangan ilegal, atau pelanggaran hukum lainnya dapat segera terdeteksi,” jelas Danlanal.
Ancaman Nyata di Perairan Perbatasan
Baca Juga: Lanal Tahuna Perketat Pengawasan Laut Perbatasan Sangihe Antisipasi Jalur Tikus Penyelundupan
Wilayah Kepulauan Sangihe memiliki posisi strategis namun juga rawan. Letaknya yang berbatasan langsung dengan Filipina menjadikan kawasan ini kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan, mulai dari penyelundupan barang, perdagangan ilegal hasil laut, hingga aktivitas pelanggaran wilayah.
Berbagai operasi keamanan laut telah dilakukan, baik secara rutin maupun insidental. Patroli laut, pemantauan jalur rawan, hingga operasi gabungan bersama instansi lain menjadi upaya nyata untuk menjaga keamanan perairan.
Komitmen Menjaga Kedaulatan NKRI
Sebagai bagian dari TNI Angkatan Laut, Lanal Tahuna memiliki tanggung jawab besar dalam menegakkan kedaulatan negara di laut. Tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga melaksanakan diplomasi Angkatan Laut dan memberdayakan wilayah pertahanan maritim.
“Kami berkomitmen penuh untuk mempertahankan keutuhan NKRI. Perbatasan adalah garis terdepan, sehingga harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Keamanan laut sama artinya dengan menjaga harga diri bangsa,” tegas Letkol Laut (P) Hadi Subandi.
Dengan pengawasan yang semakin diperketat, diharapkan wilayah laut Sangihe tetap aman dari segala bentuk ancaman. Sinergi aparat, peran aktif masyarakat, serta kesigapan prajurit Lanal Tahuna menjadi fondasi kuat dalam menjaga kedaulatan Indonesia di perairan perbatasan utara.