Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Tahuna, Sulawesi Utara – Tak Berpotensi Tsunami
News Tahuna — Wilayah barat laut Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,7 pada Senin dini hari. Informasi resmi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs dan akun resmi media sosialnya.
Dalam keterangan tertulis BMKG, gempa tersebut terjadi pada pukul 00.23.39 WIB atau 01.23 WITA, dengan pusat gempa terletak pada koordinat 4,69 Lintang Utara (LU) dan 125,08 Bujur Timur (BT), atau tepatnya sekitar 128 kilometer barat laut Tahuna. Sementara itu, kedalaman gempa berada di 15 kilometer di bawah permukaan laut.
“#Gempa Mag: 4.7, 06-Oct-2025 00:23:39 WIB, Lok: 4.69LU, 125.08BT (128 km Barat Laut TAHUNA-KEP.SANGIHE-SULUT), Kedlmn: 15 Km #BMKG. Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG melalui akun resmi X (Twitter) mereka.
Kepala Stasiun Geofisika Manado, dalam keterangan lanjutan, menjelaskan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami karena sumber gempanya berasal dari aktivitas tektonik dangkal di laut. Getaran gempa dirasakan lemah di sejumlah wilayah sekitar Tahuna dan sekitarnya, tanpa menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa.
“Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan memperoleh informasi resmi hanya dari BMKG,” ujar perwakilan BMKG.
Selain di Tahuna, guncangan ringan juga dilaporkan terasa hingga wilayah Tabukan Tengah dan Tamako, namun tidak menyebabkan kepanikan. Sejumlah warga yang sempat terbangun oleh getaran mengaku hanya merasakan hentakan singkat berdurasi sekitar dua detik.
BMKG menambahkan bahwa hingga pukul 06.00 WITA, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Pihaknya terus melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap perkembangan aktivitas seismik di wilayah perairan utara Sulawesi tersebut.
Sebagai wilayah yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), Kepulauan Sangihe memang tergolong daerah rawan gempa karena dipengaruhi oleh pertemuan Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia. Oleh karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami langkah mitigasi bencana sejak dini.